gardezt.jw.lt
Q
Q 25/01/25
Q ON : 1 Users
Q 07:01 WIB
Bookmark Now !!!
Cerita Maksiat

Belenggu rindu yang tertahan

Kamis, 22 November 2012

Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang
berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang
menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang
mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna serupa. Dia berjalan
menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan rumahnya, si
gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di tunggu
sudah datang atau belum. Dengan senyum yang manis kemudian gadis
itu menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang
itu. "Hallo Mas Adietya sayang.." sapanya dengan panggilan khas yang
mesra ke padaku. "Hallo juga.. Sayang," balasku pendek. "Sudah lama
yah nunggunya," lanjutku lagi. Antara aku dan si gadis memang terlihat
mesra di setiap kesempatan apa aja. Baik itu melalui panggilan ataupun
sikap terhadap masing-masing. Seperti halnya siang itu, yang kebetulan
keadaan di rumah sang gadis nampaknya sedang sepi, dia bilang
ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya nanti sore. Dengan
masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku memeluk gadis
pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata. "Adiet kangen banget
nih sayang," bisikku di telinga nya sambil mencumbu daun telinganya.
"aku juga kangen Mas sayang.." jawabnya pelan. Kemudian kita terlibat
perbincangan sesaat, yang selanjutnya aku merengkuh bahu si gadis
dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di sofa kita duduk
sangat dekat sekali, sampai-sampai kita bisa merasakan hembusan
nafas masing-masing, saat kita bertatapan wajah. "Kamu cantik sekali
siang ini sayang.." kataku lembut. Sembari tanganku meremas kedua
tangannya dan kemudian aku lanjutkan untuk menarik tubuhnya lebih
rapat. Si gadis tak menjawab hanya tersipu raut wajahnya, yang di
ekspresikan dengan memelukku erat. Tanganku kemudian memegang
kedua pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang
terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia memejamkan
kedua bola matanya. Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk
memberikan perasaan yang membuat nya mendesah sesaat setelahnya.
Di balik punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam
kaos warna putihnya dan mencoba membuka kaitan bra dari belakang
punggungnya. Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra hitamnya
yang berukuran 36b itu. Jemari tanganku langsung mengelus tepian
payudaranya yang begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan tak lama
setelah itu jariku sudah memilin putingnya yang mulai keras, yang
nampaknya dia mulai menikmati dan sudah terangsang diiringi dengan
desahannya yang sensual. "Ohh.. Mas sayang.." desahnya lembut. Sambil
memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak lebih ke dalam
yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar masuk. Selanjutnya
dengan gerakan pelan aku membuka kaos putihnya dan langsung
mulutku menelusuri payudaranya dan berakhir di putingnya yang
menonjol kecil. Aku menjulurkan lidahku tepat di ujung payudaranya,
yang membuat dia menggelinjang dan mendesah kembali. "Ohh.. Mas
sayang.. Enak sekali." Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya
dan memegang kedua pipinya kembali sambil membisikkan kata.
"Sayang.. Payudara kamu sungguh indah bentukya," bisikku lirih di
telinganya. Sang gadis hanya mengulum senyumnya yang manis
sembari kembali memelukku mesra. Dengan mesra aku mengajak si
gadis berjalan ke arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih.
Layaknya kamar seorang gadis yang tertata rapi dan aroma segar wangi
bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya terhirup olehku saat
memasukinya. Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat tubuh
sexy sang gadis dan meletakkannya di atas meja belajar yang ada di
kamarnya. Sang gadis masih mengenakan celana jeansnya, kecuali
bagian atasnya yang sudah terbuka saat kita berasyik masyuk di ruang
tamu. Perlahan aku memeluk tubuh sang gadis kembali, yang aku
lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan lembut. Bibirku
mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan berpindah sesaat ketika
lidahku mencapai belakang telinganya dan membuat tubuh sang gadis
kembali bergetar pelan. Desahan dan getaran tubuhnya menandakan
kalau sang gadis sudah sangat terangsang oleh setiap cumbuanku.
Tanganku tak tinggal diam sementara bibirku mencumbui setiap titik
sensitif yang ada di tubuh sang gadis. Jemariku mulai mengarah
kebawah menuju celana jeans nya dan tanpa kesulitan aku
menurunkan resliting celananya yang nampak olehku pinggiran celana
dalam warna hitamnya yang sexy. Kemudian aku melemparkan celana
jeansnya ke lantai dan seketika tanganku dengan lembut merengkuh
bongkahan pantatnya yang padat berisi. Aku mengelus kedua
bongkahannya pelan dan sesekali jariku menyelip di antara tepian
celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali bergetar mendesah
lirih. "Oh.. Mas sayang.." desahnya parau. Bibirku yang sejak tadi bermain
di atas, kemudian berpindah setelah aku merasakan cukup untuk
merangsangnya di bagian itu. Lidahku menjulur lembut ketika mencapai
permukaan kulit perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain
sejenak yang mengakibatkan tubuhnya menggelinjang kedepan.
"Ssshh.." desisnya lirih. Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana
dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya yang sexy.
Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal
pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis
mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai
bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat
terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis
segitiga. Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya
dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan
menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang
sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang di keluarkan dari
lubang vaginanya. Tubuh sang gadis mengelinjang perlahan bersamaan
dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung
lidahku. "Ohh.. Mas sayang" jeritnya tertahan. "Aku nggak kuat Mas.."
tambahnya lirih. Yang aku lanjutkan dengan menghentikan tindakanku
sesaat. Aku menurunkan tubuh sang gadis dari atas meja, kemudian aku
berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok sambil menatap
penisku yang sudah berdiri tegang sekali. Dengan gerakan lincah bibir
sang gadis langsung mengulum kepala penisku dengan lembut dan
memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin kepala
penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima
semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut
mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri
buah zakarku. "Ohh.. Sayang" desahku pelan. Rambutnya yang hitam
panjang ku remas sebagai expresi dari kenikmatan yang mengalir di
sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang gadis menjelajahi organ
sensitifku, aku merengkuh bahunya serta memintanya berdiri dan
kembali aku mendudukkan pantatnya yang padat berisi di tepian meja
sementara salah satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai. Dengan
gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada
lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku
yang sudah sangat tegang sekali menahan rangsangan yang
menggelora dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah
basah oleh lendir birahi. Pada saat bersamaan ujung telunjukku juga
mengelus belahan antara anus dan bibir bawah vaginyanya. "Oh.. Mas
sayang.. Please.. Aku enggak kuat" jeritnya lirih. Aku masih belum
merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan kepala
untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir di
puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya
menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar. "Ohh.. Mas
sayang.. Sekarang yah" pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh
nafsu. Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan
vaginanya dan mendorongnya lembut. "Slepp.." irama yang di timbulkan
ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya. Kembali bibir sang
gadis mengeluarkan desahan sexynya. "Hekk.. Mmm.." gumamnya lirih.
Setengah dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang
aku padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum
serta memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah
kenikmatan buat dirinya, aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa
batang penisku ke rongga vaginanya yang paling dalam dan aku
mengarahkan ujung penisku menyentuh G-spotnya. Mulut sang gadis
menggumam lirih karena mulutku juga masih mengulum bibirnya.
"Mmm.. Mmm" gumamnya. Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis
menyentuh buah zakarku dan memijitnya lembut yang membuat
tubuhku ikut mengelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku
membuat gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan sepertinya
sang gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai dengan
gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir
bawahnya lirih. "Ohh.. Mas sayangg.." jeritnya bergetar. Bersamaan
dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya
menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan
pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang sang gadis
kemudian tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil
mengucapkan kata. "Thanks yah.. Mas sayang"ucapnya mesra. Aku
membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan. "Aku
bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini" ucapku kemudian.
Hanya beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, aku
membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya
berpegang pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya
sambil memintanya menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan
pantatnya yang sexy dengan belahan vaginanya yang menggairahkan.
Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku
dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki kananku
mengeser kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit melebar.
Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit
membelah vaginanya lembut. "Slepp.." masuklah setengah batang
penisku ke dalam rongga vaginanya. "Sss.." sang gadis mendesah
menerima desakan penisku. Tanganku perlahan meremas payudaranya
dari belakang mulai dari yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang
sebelah kanan secara bergantian. Sementara pinggulku memulai
gerakan maju mundur untuk kembali menyeruak rongga vaginanya
lebih dalam. Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh
batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku
dengan bebas menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari kedua
payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian tubuh lainnya.
"Ohh.. Mas sayang" desahnya. Ketika ujung jemariku menyentuh lubang
anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah
cukup beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa belahan
vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya mendekat,
masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya dan
meremas kedua payudaranya lembut. "Sayang aku mau keluar nih,"
bisiku lirih. "Ohh.. Mas sayang aku juga mau" sahutnya pelan. Aku
mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa
melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya.
Pada saat terakhir aku mencengkeram kedua pinggulnya erat dan
memajukan penisku lebih dalam. "Creett.. Ohh.. Sayang," jeritku
kemudian. Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam
rongga vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua
pahanya. Untuk beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini sampai
akhirnya penisku mengecil dengan sendirinya di dalam vaginanya yang
telah memberikan kenikmatan yang tak bisa aku ungkapkan.
Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa lamanya
tidak saling bertemu. E N D

Back to posts
Comments:

Post a comment

• Home • Profil • XtCat• WyBee
maaf jika anda tidak bisa menemukan apa yang anda cari di wap sederhana ini karena semua konten yang tersedia didalam wap ini merupakan koleksi pribadi bukan untuk dikomersilkan !!!

Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)
ec2-3-145-202-60.us-east-2.compute.amazonaws.com
load page: 0.0002 detik
Dibaca: 44106 kali
© 2012 ArdieGardezt™
Bojonegoro-Jatim
Powered By XtGem
MyPagerank.Net

Teya Salat